Dalam memulai bisnis, mendirikan sebuah badan usaha adalah langkah yang tepat. Berbentuk PT atau pun CV, memiliki badan usaha resmi berarti Anda siap untuk mengembangkan bisnis yang Anda kelola. Namun, bagaimana cara mendirikannya? Apakah perlu menggunakan jasa pembuatan CV untuk melakukannya? Berikut adalah segala hal yang perlu Anda ketahui tentang pendirian CV.
Perbedaan Antara PT dan CV
PT dan CV adalah dua bentuk perusahaan yang paling sering ditemui di Indonesia jika dibandingkan dengan firma atau bentuk usaha lainnya. Jika Anda berencana untuk membentuk perusahaan berskala menengah dengan modal sendiri atau bersama rekan, perusahaan berbentuk CV adalah pilihan yang tepat.
Perbedaan mendasar antara PT dan CV terletak pada besaran modal yang harus dikeluarkan. Untuk mendirikan sebuah PT, Anda harus memiliki modal dengan nominal tertentu. Sementara pada CV, perusahaan bisa dibentuk dengan modal berapa pun yang dimiliki pemodal dan pengelola.
Perbedaan lain dari kedua bentuk perusahaan tersebut ada pada pemisahan harta pribadi dan perusahaan. Pada PT, harta perusahaan dipisahkan dari harta pribadi, sedangkan pada CV tidak. Walaupun PT terlihat lebih menguntungkan, pemisahan harta perusahaan dan pribadi bisa juga berarti penerapan pajak yang berbeda untuk keduanya.
Pada dasarnya, PT adalah perusahaan berbadan hukum dan CV hanyalah satu bentuk badan usaha. Namun begitu, perusahaan berbentuk CV pun berhak mengikuti tender pekerjaan dari pemerintah selama semua persyaratan terpenuhi. Jadi, walaupun memiliki modal yang relatif kecil, CV juga bisa bersaing dalam hal tender serta memiliki kesempatan untuk berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar.
Sesuai dengan peraturannya, pemodal atau pemilik saham PT boleh berasal dari luar negeri atau seorang Warga Negara Asing. Kalau begitu, perusahaan wajib mendaftarkan PT sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). Namun pada CV, seluruh modal wajib berasal dari dalam negeri.
Terlepas dari hal-hal mendasar tersebut, PT dan CV memiliki hak yang sama sebagai perusahaan yang beroperasi di dalam negeri. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pendirian CV, melakukan konsultasi kepada jasa pembuatan CV bisa jadi ide yang baik. Setelah berkonsultasi, barulah Anda bisa melangkah lebih lanjut untuk mendirikan perusahaan.
Sebelum Menggunakan Jasa Pembuatan CV, Kenali Jenis-Jenisnya
Commanditaire Venootschap (CV) dalam Bahasa Indonesia dikenal juga dengan persekutuan komanditer. Bentuk badan usaha ini lebih cocok diterapkan pada usaha kecil dan menengah karena modal yang wajib disetor tidak sebesar PT.
Selain itu, beban pajak yang ditanggung oleh CV juga lebih kecil dari PT. Faktor beban pajak tersebut juga menjadikan CV bentuk perusahaan yang tepat bagi Anda yang baru saja memulai bisnis dengan modal yang tidak terlalu besar.
Pada dasarnya, CV baru bisa dibentuk ketika perusahaan didirikan oleh setidaknya dua pihak—satu berperan sebagai sekutu aktif, dan satu lagi berperan sebagai sekutu pasif. Sekutu aktif adalah pihak yang bertugas melaksanakan kegiatan dan perputaran bisnis, sedangkan sekutu pasif adalah pihak yang memberi modal dan menerima keuntungan sesuai modal yang dikeluarkan.
Dilihat dari perkembangan perusahaan dan peran sekutu, CV dibagi menjadi tiga jenis:
CV Murni
Di dalam CV murni, hanya boleh terdapat satu sekutu aktif. Pihak lain dalam CV bertindak sebagai sekutu pasif atau sebatas penanam modal.
CV Campuran
CV campuran awalnya adalah firma yang merupakan bentuk usaha bersama dari dua belah pihak. Ketika firma membutuhkan modal tambahan, pihak yang baru bergabung bisa menjadi sekutu pasif atau pihak yang memberi tambahan modal untuk firma yang sudah berjalan.
CV Bersaham
Pada CV bersaham, kedua belah pihak—sekutu aktif dan pasif—sepakat untuk menerbitkan saham yang tidak bisa diperjualbelikan. Saham hanya dimiliki oleh pihak-pihak di dalam CV. Tujuannya adalah untuk tetap memberikan keuntungan kepada setiap pihak karena penarikan modal pada CV sulit untuk dilakukan.
Menggunakan jasa pembuatan CV untuk membentuk perusahaan tentunya diiringi dengan berbagai pertimbangan, dari mulai biaya hingga lama pembuatan. Dengan mendirikan CV, usaha Anda akan memiliki manajemen yang lebih baik serta bisa memiliki kesempatan untuk berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar.
Siapkan Persyaratan Membuat CV
Ketika Anda menggunakan jasa pembuatan CV, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu persyaratan membuat CV yang diminta. Dengan melengkapi persyaratan sejak awal, proses pembuatan CV akan lebih singkat dan cepat.
Di bawah ini adalah syarat-syarat yang harus Anda persiapkan:
- Fotokopi KTP pendiri yang terdiri dari setidaknya dua orang yang mewakili dua pihak sekutu
- Fotokopi NPWP pribadi penanggung jawab
- 3 lembar pasfoto berukuran 3 x 4 dengan latar belakang merah
- Surat sewa, pelunasan PBB, dan IMB tempat usaha
Selain persyaratan administratif tersebut, Anda pun harus mempersiapkan persyaratan lain seperti nama yang akan digunakan untuk CV. Berbeda dengan penentuan nama PT, pembuatan nama CV tidak perlu melewati proses pengecekan sehingga kesamaan nama antara dua CV tidak akan menimbulkan masalah hukum.
Pendiri perusahaan harus menyertakan penjelasan rinci tentang tujuan didirikannya CV dan kegiatan bisnis yang menjadi jangkauannya. Ini untuk memberikan batasan serta identitas bagi CV yang akan dibentuk.
Pembuatan CV berarti mengukuhkan keberadaannya melalui akta perusahaan yang dibuat oleh notaris. Setelah memiliki akta perusahaan, Anda mungkin akan membutuhkan surat keterangan serta perizinan lain yang mendukung kegiatan bisnis lainnya.
Misalnya saja membuat Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPKP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), keanggotaan KADIN, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) khusus CV. Untuk menghemat waktu dan biaya, memanfaatkan jasa pembuatan CV bisa menjadi pilihan terbaik.
Modal yang Harus Disiapkan untuk Mendirikan CV
Jika pada PT modal minimal yang harus dikeluarkan adalah Rp50 juta, lain halnya dengan CV. Untuk mendirikan CV, Anda tidak perlu mengeluarkan modal dalam jumlah tertentu. Besaran modal disesuaikan dengan kesepakatan serta kebutuhan bisnis yang akan dijalani.
Satu hal yang perlu diingat adalah CV tidak boleh menerima pemodalan dari pihak asing. Jika ternyata salah satu sekutu atau pemodal berstatus Warga Negara Asing (WNA), sebaiknya bentuk usaha yang dipilih adalah PT.
Kelebihan Memilih Bentuk Usaha CV
Bagi sebagian orang, PT akan terdengar lebih bonafide dibandingkan dengan CV. Nyatanya, banyak keuntungan yang bisa diambil dari pembentukan CV terutama bagi usaha kecil dan menengah serta industri rumahan. Berikut adalah beberapa keuntungannya:
1. Modal Minimal yang Tidak Ditentukan
Modal adalah salah satu hambatan awal dalam mendirikan perusahaan. Jika maksud dan tujuan usaha sudah terbentuk, setidaknya harus ada dana sekitar Rp50 juta untuk modal awal sebuah PT. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk pembuatan PT dan operasional perusahaan.
Dengan mendirikan CV, pihak yang bekerja sama tidak perlu mengumpulkan modal dalam jumlah tertentu. Selama maksud dan tujuan perusahaan sudah ditentukan dengan matang, badan usaha berbentuk CV sudah bisa didirikan dengan persyaratan administratif yang memadai.
2. Pengambilan Keputusan Lebih Cepat
Tidak seperti pada PT, pengambilan keputusan bisnis pada CV tidak perlu melewati proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jadi, pemilik tidak perlu mengadakan rapat untuk mengambil keputusan terutama keputusan yang berhubungan dengan kegiatan bisnis atau perubahan data pada akta perusahaan.
3. Penghitungan Pajak yang Lebih Sederhana
Walaupun pemilik CV tetap terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), beban pajak CV jauh lebih kecil dibandingkan dengan beban pajak PT. Ini karena tidak terdapat pemisahan antara modal dan harta pribadi pemilik. Pajak hanya dikenakan satu kali pada laba yang didapat CV di akhir tahun. Sementara keuntungan yang didapat oleh pemilik tidak menjadi objek pajak.
4. Pemilihan Nama yang Lebih Leluasa
Pada daftar resmi PT, tidak ada dua perusahaan yang memiliki nama yang sama. Namun, pada perusahaan berbentuk CV, Anda bisa saja memilih nama yang sama atau mirip dengan perusahaan lain. Yang membedakan nantinya adalah maksud dan tujuan usaha serta data dari berkas lainnya.
Di waktu yang akan datang, Anda mungkin saja membutuhkan bentuk usaha berbadan hukum terutama jika bisnis sudah menjangkau area yang lebih luas. Untuk itu, Anda sebagai pemilik CV boleh mengajukan permohonan untuk pembuatan akta perusahaan berbentuk PT.
Meskipun begitu, perubahan CV menjadi PT tidak bisa dilakukan secara langsung. Artinya, Anda harus mendaftarkan perusahaan dari awal untuk membentuknya menjadi PT. Tentu saja, persyaratan administratif harus disesuaikan dengan yang dibutuhkan untuk membentuk PT.
Aturan Pajak yang Berlaku untuk Perusahaan Berbentuk CV
Ketentuan pajak yang harus ditaati oleh perusahaan berbentuk CV berbeda dengan PT. Sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) PPh, CV termasuk sebagai subjek pajak karena merupakan sebuah badan usaha. Berikut adalah hal-hal yang wajib dilakukan pendiri CV setelah perusahaannya terbentuk;
- Melaporkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) setempat untuk mendapatkan NPWP atas nama perusahaan.
- Membuat permohonan kepada KPP untuk diterbitkannya Surat Pengusaha Kena Pajak (SPKP), terutama jika omzet dalam setahun mencapai Rp4,8 miliar atau berencana untuk ikut serta dalam proses lelang pekerjaan dari pemerintah.
- Mengikuti KUP pasal 28 untuk melaksanakan pembukuan keuangan secara taat.
- Menyimpan semua bukti transaksi dari kegiatan bisnis yang terjadi secara langsung atau pun elektronik.
- Melakukan penghitungan pajak secara mandiri dan jujur.
- Menaati peraturan dalam pasal 28 UU PPh.
- Menyetorkan beban pajak sesuai prosedur KPP.
- Melakukan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) dengan tertib dan melaporkannya ke KPP tempat CV terdaftar.
Sebuah CV menjadi Wajib Pajak yang wajib membayar bebannya segera setelah perusahaan terbentuk. Nantinya, jika perusahaan sudah tidak berjalan karena alasan tertentu, kewajiban pajaknya pun berakhir. Nah, apa saja pajak yang berlaku di dalam perputaran bisnis sebuah CV?
- CV wajib memungut PPh pasal 21 dari setiap gaji yang dibayarkan pada karyawan.
- Dalam kegiatan perdagangan, CV wajib menarik PPN 10% dan menerbitkan faktur pajak terkait dengan transaksi yang terjadi.
- PPh pasal 22 dan 23 akan berlaku jika CV melakukan kerja sama dengan pemerintah.
- CV wajib memotong dan menyetorkan pajak PPh pasal 4 ayat (2) jika menyewakan atau menjual tanah pada pihak lain.
Pada dasarnya, yang menjadi objek pajak dalam sebuah CV adalah semua perputaran uang yang berkaitan dengan jual beli, perjanjian kerja sama, tender, atau sewa-menyewa. Penghitungannya didasari pada laba final yang diterima oleh CV.
Walaupun pada akhir tahun laba tersebut dibagi kepada para pemodal atau sekutu, PPh pasal 21 tidak lagi diterapkan pada laba tersebut. Inilah yang dimaksud dengan tidak ada pemisahan antara harta perusahaan dan pribadi dalam bentuk CV.
Prosedur dan Waktu yang Dibutuhkan untuk Pembuatan CV
Pendirian CV tidak diatur dalam KUH Dagang sebagaimana yang ditentukan untuk pendirian PT. Namun begitu, CV dianggap resmi setelah memiliki akta pendirian perusahaan dari notaris, terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri, dan diumumkan melalui Tambahan Berita Negara RI.
Jika Anda melakukan semua tahap sendiri, pendirian CV bisa selesai dalam waktu paling lambat dua bulan. Nah, di sinilah manfaat jasa pembuatan CV sangat terasa. Karena dilakukan oleh para profesional di bidangnya, jasa pembuatan CV bisa membantu Anda mendapatkan akta pendirian perusahaan dengan lebih cepat.
Agar Lebih Lancar, Perhatikan Beberapa Hal Berikut
Berkaitan dengan persyaratan pembuatan CV, Anda perlu mencantumkan lokasi usaha dan kantor perusahaan. Namun, ternyata tidak semua tempat boleh dijadikan tempat usaha. Menurut Perda Provinsi DKI No.1 Tahun 2014, terdapat pembagian lokasi yang disebut dengan Perda Zonasi.
Menurut Perda Zonasi, wilayah yang dalam rencana tata ruang dikelompokkan menjadi zona hijau, pemukiman, pasar, sekolah, dan pemerintahan tidak bisa digunakan sebagai ruang usaha. Dalam peraturan tersebut, terdapat juga subzona yang dikenal juga dengan Zona Campuran—bangunan seperti ruko biasanya masuk ke dalam zona ini.
Sebuah rumah pun bisa saja dijadikan tempat usaha selama lokasinya terdapat di dalam Zona Campuran. Jika tidak, ada kemungkinan pengajuan akta perusahaan pada Pengadilan Negeri ditolak karena tidak sesuai dengan peruntukannya.
Pastikan juga Anda sudah melunasi PBB pada tahun terakhir dan meminta salinan IMB tempat usaha. Jika Anda menyewa gedung atau ruang kantor, sebaiknya Anda diskusikan dengan pemilik atau pengelola mengenai kebutuhan Anda akan berkas tersebut.
Agar lebih aman, Anda harus memiliki surat perjanjian sewa-menyewa untuk membuktikan keberadaan kantor di lokasi tersebut. Hal yang wajib ada di dalam surat perjanjian adalah alamat kantor, biaya sewa, dan jangka waktu sewa. Selain aman untuk jalannya perusahaan, adanya surat perjanjian sewa-menyewa akan mempermudah Anda dalam mendapatkan izin lainnya.
Inilah yang Harus Dilakukan Jika Anda Belum Berpengalaman dalam Mendirikan CV
Langkah pertama dalam membuat CV adalah dengan membuat akta perusahaan di notaris. Kedua, Anda harus mendaftarkan akta tersebut di Pengadilan Negeri. Setelah itu, barulah Anda bisa mengajukan penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) and Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Dalam mengurus CV, setidaknya Anda harus mengunjungi tiga tempat yang berbeda sebelum semua surat dan perizinan resmi terbit. Selain waktu dan tenaga, biaya yang dikeluarkan juga bisa jadi lebih besar. Belum lagi sistem birokrasi yang terkadang terlihat sulit untuk ditembus. Untuk itulah, DuniaNotaris.com hadir untuk Anda.
Cukup melalui Dunia Notaris, Anda bisa mendapatkan semua perizinan itu dalam waktu singkat. Berbekal pengalaman, setiap layanan di Dunia Notaris dilakukan sesuai prosedur, profesional, dan dengan harga yang bersahabat! Cari tahu informasi lanjut tentang jasa pembuatan CV dan perizinan lainnya di sini.
